PT Nasuha Global Kreasi turut bangga dan bersyukur dalam mendukung pengadaan 4 Unit Alat Kebencanaan EWS (Early Warning Systems). Ke-empat alat EWS ini adalah inisiasi dari pondok pesantren Suryalaya dan dihibahkan kepada pemerintah kabupaten Tasikmalaya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDD) Kab. Tasikmalaya.
Seremoni hibah pada 9 Agustus lalu, bersamaan dengan acara GEBERSUCI yang diadakan pihak Pontren Suryalaya, menjelang Milad ke-120 Pondok. Ke-empat perangkat itu meliputi:
✅ 2 unit EWS Longsor (Desa Cineam, Kec. Cikondang & Desa Kutawaringin, Kec. Salawu)
✅ 1 unit EWS Banjir (terpasang di depan pesantren)
✅ 1 unit Alarm Tsunami (akan dipasang di Desa Ciheras, Kec. Cipatujah)
Hibah ini diserahkan langsung oleh Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya, KH. Akhmad Masykur Firdaus Arifin, kepada Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin, S.Pd., M.A.P., disaksikan Kepala Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, Kepala BBWS Citanduy, jajaran Muspika, dan tokoh masyarakat.
Komitmen Pesantren untuk Mitigasi Bencana
KH. Akhmad Masykur Firdaus Arifin menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari kontribusi nyata pesantren bagi keselamatan masyarakat.
“Kami berbangga hati dan bersyukur di Milad ke-120 ini dapat berkolaborasi dengan ikhwan yang memiliki keahlian memproduksi alat EWS berbasis teknologi tinggi. Harapannya, perangkat ini membantu BPBD memantau secara online, memprediksi, dan memberi peringatan dini untuk banjir, longsor, dan tsunami di Tasikmalaya,” ujarnya.


Apresiasi Pemda dan Ajakan Kolaborasi
Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin, memberikan apresiasi tinggi terhadap hibah ini, mengingat Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat ketiga daerah dengan risiko bencana tertinggi di Jawa Barat setelah Cianjur dan Sukabumi.
“Langkah Pontren Suryalaya ini sangat berarti bagi keselamatan masyarakat. Semoga ini menjadi inspirasi bagi pihak lain, termasuk industri dan swasta, untuk bersinergi dengan pemerintah dalam pengadaan instrumen kebencanaan demi mengurangi risiko bencana,” kata Bupati.
Partisipasi Ribuan Peserta
GEBERSUCI diikuti sekitar 3.000 peserta dari berbagai desa sekitar, santri, siswa, komunitas pecinta lingkungan, hingga relawan dari Priangan Timur. Kegiatan dibagi menjadi enam titik pembersihan, mulai dari kawasan pesantren, jalan utama, area perkantoran lembaga, kampus, hingga fasilitas publik.
Makna Lebih dari Sekadar Kebersihan
Melalui GEBERSUCI dan hibah EWS ini, Pontren Suryalaya tidak hanya menegaskan perannya dalam menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menunjukkan bahwa lembaga pendidikan dapat menjadi motor penggerak inovasi dan teknologi untuk keselamatan masyarakat.

